Senin, 18 Oktober 2010

Simbol-Simbol Komunikasi Jaman Prasejarah-Sejarah


Simbol-simbol komunikasi jaman prasejarah

Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. , namun cara manusia berkomunikasi pada saat itu masih terbatas pada pengenalan bentuk-bentuk yang mereka temukan. Manusia menggambarkan informasi yang mereka dapatkan di dinding-dinding gua perihal berburu dan binatang buruannya. Manusia mulai mengidentifikasi benda-benda disekitar lingkungan mereka dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang dilukiskan di dinding-dinding gua.
Manusia pada jaman dulu hanya mampu berkomunikasi dengan suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi serta hanya mampu mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar pada dinding-dinding gua, misalnya tentang berburu dan binatang buruannya dengan menggunakan batu, tulang, dan kulit binatang.
          Perkembangan selanjutnya, yaitu dengan diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, serta isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya. Pada masa ini, teknologi informasi belum menjadi teknolgi massal seperti yang kita kenal sekarang dan hanya digunakan pada saat-saat khusus pada saat akan diselenggarakannya acara

Simbol-simbol komunikasi jaman sejarah

Pada periode tahun 3000 SM, bangsa Sumeria untuk pertamakalinya menggunakan tulisan dalam berkomunikasi. Tulisan yang digunakan masih berupa simbol-simbol yang dibentuk dari piltograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf bangsa Sumeria juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda-beda, sehingga tulisan-tulisan tersebut menjadi kata, kalimat dan bahasa yang mempunyai arti.
Pada periode 2900 SM bangsa Mesir kuno telah menggunakan huruf-huruf hieroglif untuk berkomunikasi. Huruf-huruf hieroglif terdiri dari symbol-simbol obyek, seperti perkakas, binatang atau kapal-kapal. Huruf-huruf hieroglif juga menggunakan simbol-simbol ide dan emosi, seperti gerakan, waktu, dan perasaan gembira. Ketika symbol-simbol huruf hieroglif digabung, akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju disbanding dengan tulisan bangsa Sumeria.
Sistem menulis telah digunakan oleh dinasti Shang di Cina yang memerintah pada tahun 1766 – 1050 SM. System menulis tersebut merupakan nenek moyang langsung dari system menulis modern Cina saat ini, yang menggunakan symbol atau karakter untuk masing-masing kata.
Pada periode 500 SM, bangsa Mesir kuno sudah menggunakan serat papyrus sebagai kertas. Kertas terbuat dari serat pohon papyrus yang pada zaman itu banyak terdapat disepanjang sungai Nil. Kertas tersebut kemudian dijadikan media untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Serat papyrus lebih kuat daripada tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi.
Kebanyakan tek-tek yang disimpan di perpustakaan Mesir kuno ditulis diatas gulungan yang terbuat dari pohon papyrus. Dengan cara melapisi, membasahi, dan mengeringkan, orang Mesir kuno mendapatkan permukaan yang baik untuk menulis. Gambar 2.1 merupakan gulungan hieroglif yang merupakan bagian dari buku Book of the Dead dari zaman Mesir kuno. Gulungan tersebut membuktikan daya tahan dan kualitas dari kertas papyrus.
Pada periode 105 M, bangsa Cina menemukan kertas. Kertas tersebut terbuat dari serat banbu yang dihluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan system pencetakan yang dilakukan degan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuti tinta, atau yan sekarang kita kenal dengan sisten Cap.
Pada periode ini, bangsa Hindus di India telah membuat sestem bilangan 9 digit yang sampai saat ini kita gunakan.

Nama : Vinda Yanuariski
NIM : 09220234
Resensi :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar