Senin, 18 Oktober 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA CETAK

Kebutuhan manusia terus berkembang dan bertambah, itulah mengapa manusia terus mencari cara pemenuhan kebutuhan tersebut, yang selalu disesuaikan dengan masa dan kehidupan yang terus berkembang. Media cetak hadir dalam bentuk novel, buku-buku fiksi, yang hadir dengan harga yang mahal. Untuk ribuan tahun, materi cetak hanya bisa dinikmati oleh sedikit warga yang berpendidikan baik dalam masyarakat, untuk bangsa-bangsa Mandarin, Masir, China, Islam, dan Roma. Kemudian pedagang Arab membawa teknologi cetak ini ke barat. Di Eropa, media cetak dikembangkan melalui literatur-literatur yang menggunakan bahasa setempat masyarakat masing-masing dengan diferensiasi yang tinggi. Kemudian Eropa mulai mencetak kitab agama, dan lembaga pendidikan semakin banyak memproduksi penulis dan mencetak beberapa buku penting. Kitab agama tahun 1455 membawa perubahan dalam teknologi mesin cetak ini, bentuk baru yang memungkinkan percetakan dilakukan dalam jumlah besar. Di Amerika media cetak pertama dimulai dengan percetakan banyak kitab agama, pada tahun 1640. Benjamin Franklin merupakan salah satu pakar penemu inovasi media cetak tersebut, yang pada tahun 1731 memulai kegiatan perpustakaan belangganan pertama, sehingga dimasa yang akan datang warga Amerika telah mengenal baik kepustakaan, dan memberi kesempatan kepada mereka yang tidak mampu untuk membaca dan meminjam buku-buku, Koran dan majalah.
Pada 1800-an masyarakat pembaca Amerika mulai terbentuk, dengan dukungan dari perbaikan keadaan sosial, pendididkan, ekonomi, dan perkembangan masyarakat urban menengah. Majalah dalam hal ini lahir pada 1700-an, dengan tema fiksi dan non-fiksi. Pada 1741, Philadelphia menjadi pusat pertama Majalah, dimana para penerbit mencoba untuk memperkenalkan majalah jangka pendek untuk revolusi Amerika. Selama revolusi, pada 1775-1789, kebanyakan buku dan majalah membawa nuansa politik. Kemudian pada 1790an nuansa ekomoni mulai meledak. Kemudian pada 1920 majalah mulai bertarung dengan radio dan film, dan telah mengenal dasar periklanan dan audiens yang lebih spesifik, berkembangan menjadi banyak jenis, dengan berbagai metode dan majalah-majalah baru semakin merebak, dilengkapi dengan visualisasi gambar foto.
             
Menurut sejarah, seorang ahli dari Jerman, Pemilik nama lengkap Johannes Gutenberg ini menemukan mesin cetak yang akhirnya digunakan untuk mencetak bible (Kitab Suci). Ini terjadi pada tahun 1453. Sebelumnya Gutenberg menulis secara manual, kitab-kitab suci tersebut. Namun dengan bantuan mesin cetak, kitab suci yang dihasilkan jauh lebih banyak. Sebelum ada revolusi Gutenberg, buku-buku di Eropa disalin dengan menggunakan Manu Script. Selain memakan waktu yang lama, harga buku-buku tersebut tergolong mahal dan hanya bisa dibeli oleh orang-orang yang mampu. Dengan ditemukannya mesin cetak, perkembangan ilmu dan pengetahuan waktu itu semakin pesat, bahkan tidak hanya untuk bangsa Eropa saja tetapi juga sampai ke Timur Tengah. Melalui buku-buku yang dicetak pada waktu itu, minat baca masyarakat menjadi tinggi. Kitab Suci yang awalnya ditulis manual oleh Gutenberg saat itu juga dicetak dengan bahasa lain, tidak hanya bahasa latin. Ini yang akhirnya membuat gerakan kaum protestan.
Salah satu bentuk hasil dari media cetak adalah surat kabar. Surat kabar penerbitannya ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Surat kabar awalnya berkembang di Eropa, khususnya di Inggris dan Amerika Utara. Tahun 1702 muncul Daily Courant lalu Revue pada tahun 1704. Sedangkan di Amerika, surat kabar baru terbit setelah beberapa tahun Amerika mencapai kemerdekaannya (1776). Namun pada awalnya, surat kabar hanya diperuntukkan bagi kaum elit dan terpelajar. Secara fisik, bentuk koran pada saat itu masih sangat sederhana dan menggunakan biaya yang sangat murah, tetapi jangkauannya meluas. Pada tahun 1830, surat kabar sudah mewabah di New York. Ini adalah saat kejayaan surat kabar yang akhirnya mewabah ke seluruh pelosok dunia
Kegiatan percetakan semakin berkembang setelah perang dunia II, baik media konvensional tradisional dan media internet yang secara lambat berkembang. Kemudian industri ini semakin berkembang, beberapa diantaranya melakukan konsolidasi dan beberapa yang lain semakin kuat dengan proliferasi dan persaingan mereka yang semakin tersegmentasi. Hal ini selaras dengan perkembangan buku. Sejarah tersebut menyebutkan mengenai sebuah lingkaran berkelanjutan dari inovasi teknologi, dalam bentuk apapun, mulai dari pemakaian teknologi sederhana, sampai teknologi yang rumit. Diikuti oleh perkembangan berbagai bentuk media dan pengunaan media baru, ada upaya juga untuk menambah permintaan konsumen, memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mencari keuntungan, keinginan untuk mengembangkan literature dan akhirnya mampu mengubah masyarakat menjadi labih baik.           
Dalam perkembangan jurnalime, Koran manjadi media konvensional yang mengantarkan perkembangan tersebut. Dimulai dari perkembangan newsletter, merupakan sebuah bentuk surat berita yang disampaikan secara personal, kemudian sampai pada corantos  yang merupakan sebuah lembar laporan harian dan diurnos, yang lebih fokus pada kegiatan daerah, kemudian berkembang lebih besar lagi pada Koran yang pada awalnya masih terbelenggu oleh batasan pemerintah dalam membuat laporan, dan setelah masyarakat berkembang dan semakin terbuka, mulai saat itulah Koran mulai memiliki kebebasan dalam menyampaikan berita dan mulai terdapat kritisasi mengenai sensor laporan. Kebebasan Koran lahir mulai 1787. Kemudian mulai lahir berbagai macam pandangan dan pendapat dari berbagai unsur masyarakat yang tidak dapat terhindarkan, dan ini dijadikan sebagai pijakan esensial dari media koran sebagai representasi fungsi media dalam masyarakat yang bebas. Koran mulai menjadi sebuah media penyampaian pendapat yang merepresentasikan perbedaan suara, tidak terkecuali audiens yang juga tersegmentasi. Kemudian iklan mulai berkembang, namun sirkulasinya lambat karena perkembangan percetakan juga lambat dan referensi pembaca iklan sangat ter-literasi dan umumnya orang ekonomi tinggi. Kemudian para penerbit mulai memperhatikan bentuk Koran yang lebih baik, mampu mencakup masyarakat, dengan menggunakan jurnalis yang handal. Inovasi ini membawa revolusi dalam bidang ini dan profesi jurnalis pun semakin dihargai. Penerbit membentuk format yang terus menjaga perkembagan sosial masyarakat. Tahun 1980 dan 1920 merupakan tahun kejayaan Koran. Kemudian persaingan berita semakin ketat, materi Koran semakin kompleks, termasuk mengenai program pemerintah, ekonomi, dan berbagai laporan dari berbagai sudut pandang masyarakat diluar pemerintah yang disajikan dengan metode investigasi mendalam. Kemudian beragam media menyajikan laporan dalam cerita yang berlainan. Pada 1980, Koran mulai digunakan dalam videotext, yang kemudian berkembang menjadi Koran on-line, yang pada awal perkembangannnya hanya berfungsi untuk mengembangkan Koran pemerintah. Kemudian pendapat masyarakat mulai disampaikan melalui blogs. Koran on-line ini membantu Koran konvensional dalam hal umur dan penyimpanan data berita yang lebih panjang. Walau begitu diversitas dari Koran tersebut masih sangat tinggi. Kemudian sekitar tahun 2000, media-media seperti TV, radio, dan internet ini melakukan konslidasi dengan Koran, yang menyajikan laporan dengan bagian yang lebih lengkap termasuk editorial, pemerintah, politik, ekonomi, sosial, gaya hidup, komentar dan pendapat, alam, dsb. Sejarah Koran ini merupakan sebuah ide jurnalisme paling konvensional, yang selalu kompleks pada evolusi kebebasan berpendapat dan masalah politik. Selama bertahun-tahun editor dan penulis bertarung melawan upaya sensor pemerintah atas laporan yang ingin ditayangkan, mereka (dan kita) harus dapat memahami apa sebenarnya fungsi esensial dari keberadaan Koran tersebut. Revolusi bukan hanya dalam hal materi, namun juga dalam hal metode, bentuk dan hasil cetakan, model dan tanggungjawab sosial.  Perkembangan media teknologi komunikasi ini tidak berhenti, mereka terus berkembang, mengejar pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin kompleks, menjawab pertanyaan yang sebelumnya belum terjawab, memenuhi keseimbangan manusia atas pemenuhan kebutuhan informasi.  
 Jika kita kembali melihat ke proses komunikasi, menurut Miles Myers, manusia memiliki empat tahapan literasi yang digunakan untuk saling tukar informasi, yaitu orality, signature literacy, recitation literacy, decoding/analytic literacy, critical/translation literacy. Sedangkan menurut McLuhan, fase perkembangan media massa terdiri dari beberapa tahap:
- Era pra-literasi (40.000 SM – 1500) : meliputi kebudayaan oral hingga media cetak awal didominasi oleh mediasi ritual dan sosial serta dunia mistik yang penuh kekerasan dan kebrutalan
- Era literasi (1500 – 1900) :meliputi tulisan dan media cetak,  berkembang setelah galaksi Gutenberg, khususnya periode abad tengah dan renaissance, dan terutama sekali saat ditemukannya mesin cetak
-Era elektronik (1900-2000) : media elektronik, 2000- sekarang : media digital.
Epos utama sejarah komunikasi adalah:
·         Pra modern ( media cetak awal)
·         Modern (media cetak dan media elektronik)
·         Post modern (media digital)

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap tahapanproses komunikasi manusia sangat berbeda dalam kurun waktu tertentu. Jika pada media cetak awal, manusia menggunaikan media cetak untuk membuat alkitab. Dengan menggunakan alat bantu media cetak, mereka dapat membuat alkitab sebanyak-banyaknya. Pada media elektronik manusia sudah beralih ke modernisasi. Dimana teknologi media cetak yang dulu pernah ada telah dikembangkan menjadi teknologi yang lebih modern dengan alat-alat yang semakin canggih. Tentu saja hal itu juga berpengaruh pada kehidupan manusia di masa yang akan datang. Setelah itu munculah majalah, Koran, tabloid, yang memudahkan manusia untuk memperoleh informasi secara luas dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi media cetak ini termasuk teknologi komunikasi yang berkembang pesat di dunia, terutama di Negara Indonesia.

KOMUNIKASI INTERAKTIF


Menurut kodrat alam, manusia dimana – mana dan pada zaman apapun selalu hidup bersama, hidup berkelompok. Sekurang – kurangnya kehidupan bersama itu terdiri dari dua orang misalnya suami – istri ataupun ibu dan ayah dan semua itu memrlukan adanaya proses komunikasi.
Hasrat untuk hidup bersama memang telah menjadi pembawaan manusia, merupakan suatu keharusan badaniah melangsungkan hidupnya. Manusia sebagai individu ( perseorangan ) mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri, namun sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
Manusia memerlukan komunikasi, karena komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan sehingga adanya feedback ( timbal balik ) antara komunikator dan komunikatif.
Tahapan perjalanan komunikasi manusia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, karena satu – satunya hal yang tidak pernah berubah dalam tekhnologi dan industri komunikasi adalah perubahan dan perkembangan dari teknologi komunikasi tersebut. Roger kemudian meneliti pada teknologi informasi yang baru muncul dan pengaruh potensialnya kepada koran, kemudian disadari Roger bahwa cakupan mediamorposis lebih besar lagi. Mediamorfosis diartikan ” interplay ” transpormasi media komunikasi, yang biasanya muncul sebagai akibat dari interplay ( hubungan timbal balik ) yang rumit antar berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaiangan politik, serta berbagai inovasi sosial dan teknologi. Sehingga, ” mediamorfosis ” itu sendiri adalah transpormasi media dimana ketika bentuk – bentuk media komunikasi yang lebih baru muncul, bentuk – bentuk media yang terdahulu tidak mati, tetapi terus berkembang dan beradaptasi.
Sejarah singkat komunikasi meliputi empat era perubahan yaitu :
1. Era komunikasi tulisan; 4000 SM sampai sekarang
2. Era komunikasi cetak; 1456 SM sampai sekarang
3. Era telekomunikasi; 1844 SM hingga sekarang
4. Era komunikasi interaktif 1946 hingga sekarang
Namun, adapula yang keempat yaitu masa komunikasi interaktif. Sejarah komunikasi interaktif pada masa awal kehadirannya disebut ” phonetic stage ”. Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya alat bantu yang dipakai manusia dalam berkomunikasi. Sejak penggunaan telegrap listrik transpormasi dan ekspansi besar komunikasi manusia menemukan perkembangan mutakhir. Penggunaan komputer, internet, teknologi telephon serta seluler satelit memungkinkan manusia berkomunikasi dengan lebih mudah. Percakapan antara manusia tidak lagi harus bertatap muka.
Dengan teknologi komunikasi interaktif manusia bisa berkomunikasi dengan lancar walupun jarak memisahkan mereka. Komunikasi interaktif memungkinkan komunikan menjadi aktif dan dapat memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya. Interaksi timbal balik sangat terasa antar komunikator dengan komunikan. Inilah kenapa zaman modern dikenal sebagai masa komunikasi interaktif.
Masa komunikasi interaktif juga ditandai dengan penetrasi teknologi digital kedalam media komunikasi, sehingga disebut sebagi komunikasi digital. Komunikasi digital diartikan sebagai sebuah bahasa yang menggunakan angka – angka untuk mengkodekan dan memprose informasi yang dikembagkan untuk memindahklan komunikasi antara mesin dan komponennya. Sehingga, dalam komunikasi interaktif pengguna / orang yang memakai bisa memilih atas informasi yang dibutuhkan.
Era Komunikasi Interktif-internet
Era komunikasi interaktif dimulai pada tahun 1946,ketika komputer mainframe pertama di temukan di Philadelphia, Amerika Serikat. Pada saat itu kendala orang untuk berkomunikasi antara jarak dan waktu akhirnya terpecahkan. Orang menjadi sangat mudah untuk berkomunikasi.
Di Indonesia komunikasi interaktif belum berlangsung lama. Sebab,akhir tahun 1993,ketika penulis akan mengirimkan pesan tahun baru dari Kanada pada seorang sahabat yang bekerja di PT Indosat lewat e-mail, mendadak muncul keterangan bahwa PT Indosat belum memiliki e-mail.Tidak jelas benar mengapa lembaga penyelenggaraan komunikasi internasional tersebut belum memiliki e-mail pada akhir tahun 1993(sekarang sudah ada).
Akan tetapi sekarang banyak masyarakat Indonesia yag menggunakan komunikasi interaktif ini. Ini bisa terlihat dari menjamurnya warung internet dan banyaknya jumlah orang yang mencantumkan e-mailnya pada kartu nama mereka.
Ciri-ciri komunikasi interaktif :
  • Orang yang terlibat bisa berinteraksi dengan leluasa
  • Feedback, yang bersifat negatif dan positif segera bisa diketahui
  • Penyampaian pesan dilakukan secara verbal maupun gambar
  • Menggunakan media interaktif.



Media Interaktif
Media interaktif menurut Weiner adalah media yang digunakan untuk saling tukar informasi,baik untuk keperluan hiburan, pendidikan, bisnis yang menggunakan komputer,terminal video text,telepon atau layar televisi
Jadi ciri utama dari media interaktif adalah, memberi peluang untuk saling tukar informasi.
Media Interaktif sangat penting dalam komunikasi interaktif. Tanpa media interaktif, tidak mungkin ada komunikasi interaktif. Contoh media komunikasi interaktif yang sering kita jumpai dan gunakan antara lain seperti: telepon, internet, email, jejaring sosial, radio,dll.
Apa implikasi dari Komunikasi Interaktif ?
Implikasi Komunikasi interaktif sangat tergantung pada individu yang terlibat dalam komunikasi interaktif. Komunikasi Interaktif menjadikan setiap pelaku bisa mengontrol pesan.
Para pelaku bisa mengembara kemana saja untuk mencari informasi yang dia butuhkan
Pelaku juga bisa menyalurkan aspirasi dan ekspresinya pada orang lain dengan seketika. Sehingga bisa akrab dengan orang lain.
Kendati tekhnologi komunikasi  ini bisa dipakai sendiri-sendiri, ia bisa bisa juga digabungkan dengan teknologi komunikasi yang lain. Yang paling sering menjadi faktor "penggabung" adalah, komputer. Dengan penggabungan tersebut, terciptalah teknologi komunikasi yang baru, yang semakin meningkatkan kemampuan mendengar dan melihat manusia yang memakainya.
Semua teknologi komunikasi, apapun bentuk dan namanya, bisa di golongkan kedalam :
-Penyimpanan Informasi
-Pengiriman Informasi
-Pemrosesan dan Pengolahan Informasi
-Penyaluran Informasi
-Penyiaran INformasi
Manfaat Komunikasi Interaktif
            Berikut ini merupakan manfaat media komunikasi interaktif(internet) dalam bidang bisnis:
*) Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan
            Untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh pelanggan harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati, pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis pelanggan. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di Iternet tersebut.
*) Analisa produk dan pasar
            Internet dapat dijadikan tempat yang baik utuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelangganya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Setelah produk itu diluncurkan maka perusahaan pun dapat memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya. Hal ini sangat mempengaruhi munculnya lowongan untuk cari ide-ide baru!
*) Nasehat dan bantuan pakar di bidangnya
Tidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita harus membayar dengan harga sangat mahal.
*) Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja
            Sekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui Internet semakin digemari oleh perusahaan-perusahaan. Di Internet terdapat banyak sekali daftar  lowongan kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya melalui Internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkan
tenaga kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di Internet.   Riwayat hidup tidak hanya dapat ditampilkan menggunakan web tetapi fasilitasnya juga ada di Internet seperti newsgroup atau usenet.
*) Akses informasi dan penyebaran informasi
            Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat  mengakses informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video conferencing. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.
*) Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan  biaya murah
            Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu  mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat. Seringkali ditemukan keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.
*) Peluang bisnis baru
            Banyak yang secara terus menerus memanfaatkan Internet untuk mencari ide-ide inovatif dan baru. Pemakai Internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan penelitiannya di Internet tetapi juga ada nya suasana kooperatif di antara pemakai internet. Internet sering pula
dijadikan forum komunikasi di antara para peminat di bidang masing-masing.
Contoh manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
·         Mempermudah interaksi dengan orang lain sekalipun terhalang jarak yang jauh
·         Menambah teman baru,seperti pada jejaring sosial
·         Seolah-olah memperpendek jarak
·         Bertukar informasi



Nama : Prily Prisma S.
NIM : 09220296

Resensi :

SEJARAH TELEGRAF

SEJARAH TELEGRAF

Telegraf merupakan sebuah mesin/alat untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Kata telegraf yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan telegraf elektrik. Telegraf ditemukan oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.
Telegraf elektrik pertama kali ditemukan oleh Samuel Thomas von Sömmering pada tahun 1809. Kemudian pada tahun 1832, Baron Schilling membuat telegraf elektrik pertama. Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Weber merupakan orang pertama yang menggunakan telegraf elektrik untuk alat komunikasi tetap pada tahun 1833 di Göttingen. Telegraf komersil pertama dibuat oleh William Fothergill Cooke dan dipasarkan pada Great Western Railway di Inggris. Telegraf ini dipatenkan di Inggris pada tahun 1837. Telegram ini dikirimkan pada jarak 13 mil/21 km dari stasiun Paddington ke West Drayton dan mulai dioperasikan pada tanggal 9 April 1839.
Pada tahun 1843, seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Bain, menemukan sebuah alat yang bisa dikatakan merupakan sebuah mesin faksimil pertama. Ia menyebut penemuannya ini dengan “recording telegraph” (teleraf perekam). Telegraf yang ditemukan Bain ini mampu mengirimkan gambar menggunakan kawat elektrik. Pada tahun 1855, seorang biarawan Italia, Giovanni Caselli, juga membuat sebuah telegraf elektrik yang dapat mengirimkan pesan. Caselli menamai penemuannya ini dengan “Pantelegraf”. Pantelegraf telah sukses digunakan dan diterima sebagai saluran telegraf antara kota Paris dan Lyon.
Sebuah telegraf elektrik, pertama kali dengan bebas ditemukan dan dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1837 oleh Samuel F. B. Morse. Asistennya, Alfred Vail, membuat kode morse yang menyimbolkan huruf dengan Morse. Telegraf Amerika pertama dikirimkan oleh Morse pada tanggal 6 Januari 1838 melalui 2 mil / 3 km kawat di Speedwell Ironworks dekat Morristown, New Jersey. Pesannya dibaca “Seorang penunggu yang sabar bukanlah pecundang” (A patient waiter is no loser) dan pada tanggal 24 Mei 1844, ia mengirim sebuah pesan “Apa yang telah Tuhan ciptakan” (What hath God wrought) dari the Old Supreme Court Chamber di Gedung DPR di Washington kepada Mt. Clare Depot di Baltimore. Morse / Vail telegraf dengan cepat disebarkan pada 2 dasawarsa berikutnya.
Kabel lintas atlantik mulai dicoba digunakan pada tahun 1857, 1858, dan 1865. Kabel pada tahun 1957 hanya dioperasikan beberapa kali. Kabel telegraf komersil pertama yang mampu melintasi samudera atlantik berhasil diselesaikan pada tanggal 18 Juli 1866.
Australia merupakan penghubung pertama dunia pada Oktober 1872 melalui telegraf bawah laut di Darwin. Hal ini menimbulkan berita baru bagi dunia. Kemajuan teknologi telegraf selanjutnya terjadi pada awal tahun 1970, ketika Thomas Edison menemukan “telegraf dua arah dengan rangkap dua penuh” (full duplex two-way telegraf) dan melipatgandakan kapasitasnya dengan menemukan guadruplex pada tahun 1874. Edison mendaftarkannya pada lembaga pematenan US dan duplex telegraf berhasil dipatenkan pada tanggal 1 september 1874.

PENEMU TELEGRAF MORSE
Samuel MorseSamuel Finley Breese Morse, itulah nama lengkapnya, dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, luar kota dari Boston, Massachusetts. Sejak berusia empat tahun, Morse sangat tertarik menggambar. Ketika berusia empat tahun, ia mencoba menggambar wajah gurunya. Saat menginjak 14 tahun, ia mencoba mengumpulkan uang saku dengan cara menggambar wajah teman-temannya dan orang-orang di kota tersebut.

Ketika belajar di Yale College, Morse bukanlah siswa yang pintar. Ketertarikannya pada sains timbul saat mengikuti kuliah tentang perkembangan terbaru tentang kelistrikan. Akan tetapi, ia merasa lebih nyaman apabila menggambar potret-potret miniatur. Suatu hari, ia mengirim surat kepada orang tuanya, tentang keinginannya menjadi pelukis. Ayah dan ibunya khawatir apabila ia tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menjadi seorang pelukis. Jadi, mereka menyuruhnya untuk menjadi penjual buku saja.Akhirnya, Morse bekerja sebagai penjual buku, tetapi pada malam harinya dia tetap saja melukis. Orang tuanya menyadari akan kecintaan Morse terhadap dunia seni. Mereka mencoba dan mencari serta mengumpulkan uang untuk menyekolahkan Morse di sebuah sekolah seni di London.

Ketika Samuel Morse berada di Royal Academy di London, gurunya selalu mengatakan, dirinya selalu saja belum menyelesaikan tugas-tugasnya. Ia memiliki sekira 20 tugas gambar yang belum ia selesaikan. Morse tetap melakukan kesalahan ini berulang-ulang hingga gurunya sering menasihatinya. Akhirnya, ia mencoba membuat model patung Herkules yang terbuat dari tanah liat di kelas. Gurunya sangat menyukai patung tersebut dan menyuruh Morse untuk mengikutkannya pada sebuah lomba. Tak salah lagi. Ia pun berhasil memenangkan sebuah medali emas untuk karyanya itu. Rasa percaya yang tinggi, membuat Morse berhasil menemukan apa yang terbaik untuk dirinya. Ia mulai mencoba lagi menggambar foto-foto orang di Eropa.

Pada tahun 1818, ia menikah dan kemudian memiliki dua orang putra serta seorang putri. Ternyata hidup itu tidaklah mudah. Tidak seorang pun yang memberinya uang terhadap hasil lukisan-lukisannya sampai Morse tidak memiliki uang sama sekali. Pada 1825, istrinya meninggal akibat serangan jantung. Morse bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya, dan kapan istrinya itu meninggal dunia. Ia selalu bersedih dan membuat hampir saja menyerah untuk terus melukis. Setelah itu, Morse dan beberapa orang pelukis lainnya mencoba mendirikan National Academy dan ia pun menjadi presidennya yang pertama. Ia bekerja sebagai pelukis dari pukul tujuh pagi hingga tengah malam. Ia berhasil terpilih sebagai pelukis di ruangan bundar di Capitol, Amerika.

Satu dari empat lukisan dinding yang terpajang adalah hasil karyanya. Setelah itu, ia pun bersama anak-anak dan kakak iparnya kembali ke Eropa untuk melanjutkan kariernya sebagai pelukis. Pada Oktober 1832, Morse dan keluarganya berlayar pulang kembali dari Eropa dengan kapal bernama Sully. Ketika itu, Morse mendengar percakapan tentang penelitian elektromagnet yang baru ditemukan, dan kemudian muncul dalam benaknya tentang konsep telegaf elektrik. Ia berhasil menciptakan model telegraf pertamanya di tahun 1835, yang dioperasikan di gedung Universitas New York, tempat ia mengajar seni. Karena miskin, ia membuat model tersebut dari bahan-bahan kasar seperti penyangga kanvas tua sebagai penyangga, baterai buatan sendiri dan jam tua untuk menggerakkan kertas yang garis dan titik akan direkamkan.

Dengan pertolongan teman-teman, Morse mengajukan hak paten untuk telegraf barunya pada 1837, yang diberi penjelasan termasuk sebuah sandi yang terdiri dari titik dan garis untuk mewakili angka-angka, sebuah kamus untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi kata-kata, dan seperangkat jenis gigi gergaji untuk mengirim sinyal. Morse yang tidak puas dengan karier seninya, telah memberikan seluruh waktunya bagi telegraf.

Keberhasilan telegrafi mendatangkan ketenaran bagi Morse dan akhirnya juga perbaikan keuangan. Namun, sukses ini juga mengundang banyak orang culas untuk mengaku bahwa merekalah penemu telegrafi. Ada juga yang hanya ingin membangun telegrafi tanpa harus membayar Morse untuk memperoleh hak itu. Akhirnya, tuntutan pengadilan ini sampai di Mahkamah Agung Amerika Serikat. Mahkamah memutuskan bahwa "hanya Morse, tahun 1837, yang telah mencapai hasil paling sempurna, yang bisa digunakan untuk keperluan praktis dan keperluan masyarakat. Telegrafi tidak pernah diciptakan, disempurnakan atau dipakai untuk kegunaan praktis sebelum dilakukan oleh Morse".

Mengenai bantuan yang diperoleh Morse dari orang lain, hakim berkata, "Kenyataan bahwa Morse mencari dan memeroleh informasi yang diperlukan dari sumber-sumber yang terbaik dan bekerja atas dasar informasi ini, tidak mengurangi haknya sebagai penemu, juga tidak mengurangi jasanya." Morse meninggal karena penyakit pneumonia di New York, pada 2 April 1872 di usianya yang ke-80. Dia dimakamkan di pemakaman Greenwood, Brooklyn.
TelegrafKode Morse

Nama : Agni Nanda
NIM : 09220292
Resensi :


Bottom of Form
loading...